Blitar (sapablitar.com) – Kambing Saanen dikenal sebagai kambing perah unggulan asal Swiss yang hidup di daerah bersuhu dingin. Namun siapa sangka, hewan ternak ini ternyata bisa hidup sehat dan berkembang biak dengan baik di Blitar, Jawa Timur. Kesuksesan ini dibuktikan oleh Mansur, warga Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, yang kini memiliki lebih dari 300 ekor kambing Saanen di rumahnya.
Mansur mulai membudidayakan kambing Saanen sejak beberapa tahun lalu. Ia tertarik karena melihat potensi besar dari produksi susunya yang melimpah. Meski awalnya sempat ragu karena iklim Indonesia berbeda dengan negara asal kambing ini, Mansur akhirnya memutuskan mencoba.
“Waktu itu saya sempat khawatir soal cuaca di sini. Tapi setelah saya pelajari dan konsultasi dengan peternak lain, ternyata kambing Saanen ini bisa beradaptasi dengan baik asal kandangnya bersih dan ventilasi cukup,” kata Mansur kepada sapablitar.com. (20/6/2025)
Kini, dari puluhan indukan Saanen yang dimilikinya, Mansur mampu memproduksi sekitar 50 liter susu segar setiap hari. Ia hanya memerah sepertiga dari total indukan untuk menjaga performa ternak tetap optimal. Susu hasil perahan kemudian dikemas dalam botol 250 ml dan dijual dengan harga hingga Rp25.000 per botol.
“Kita nggak perah semuanya, supaya kambing tetap sehat dan kualitas susunya bagus. Permintaan cukup tinggi, jadi kita atur rotasi pemerahan,” jelasnya.
Susu kambing Saanen ini banyak diminati karena dipercaya bermanfaat untuk kesehatan. Selain kaya nutrisi, rasanya juga lebih ringan dibanding susu kambing lokal. Agar produksi tetap stabil, Mansur dibantu oleh enam orang pekerja yang mengelola kandang, memberi pakan, dan memerah susu setiap hari.
“Saya bersyukur usaha ini bisa bantu tetangga juga. Sekarang saya punya tim yang solid, dan semuanya belajar bareng gimana cara merawat kambing secara profesional,” pungkasnya. (adt/min)