Blitar (sapablitar.com) – Kabar mengejutkan datang dari ring satu Masyarakat Peduli Blitar (MPB). Adib Zamhari, salah satu punggawa di jajaran Dewan Pimpinan Pusat (DPP) MPB, secara resmi menyatakan mundur dari organisasi besutan Haryono tersebut, Kamis (18/12/2025).
Langkah drastis ini diambil Adib sebagai protes keras atas arah kebijakan organisasi yang dinilai telah melenceng jauh dari visi-misi awal, terutama terkait cara MPB menyikapi penanganan kasus hukum di wilayah Blitar.
Pemicu Utama: Demo yang Dianggap Tak Lagi Relevan
Titik didih kekecewaan Adib memuncak saat MPB menggelar aksi demonstrasi di Mapolres Blitar baru-baru ini. Menurut Adib, aksi tersebut merupakan langkah blunder yang tidak lagi memiliki urgensi, mengingat institusi kepolisian telah menunjukkan komitmen perbaikan dalam kasus “salah tangkap” yang didampingi oleh MPB.
“Ketua MPB sebenarnya tahu bahwa oknum anggota yang melakukan pelanggaran sudah menjalani sidang disiplin. Bahkan, Kapolres Blitar AKBP Arif telah menyampaikan permohonan maaf terbuka. Secara mekanisme hukum, itu sudah berjalan,” tegas Adib dalam keterangannya.
Adib menilai, memaksakan aksi massa di tengah proses hukum yang sudah berjalan sesuai relnya justru berpotensi mencederai objektivitas organisasi dan menciptakan persepsi negatif di mata publik.
“Visi-Misi Organisasi Telah Bergeser”
Pengunduran diri ini diakui Adib bukan sekadar reaksi sesaat. Ia mencium adanya pergeseran orientasi di tubuh MPB yang selama ini ia anggap sebagai wadah kontrol sosial yang jujur.
“Saya sudah lama mempertimbangkan ini. Dalam praktiknya, apa yang dijalankan organisasi saat ini tidak lagi mencerminkan napas perjuangan MPB yang saya pahami sejak awal. Ada batas moral yang menurut saya sudah terlampaui,” lanjutnya.
Baginya, bertahan di posisi strategis namun harus mengamini keputusan yang bertentangan dengan hati nurani adalah sebuah pengkhianatan terhadap tanggung jawab moral sebagai pengurus.
Surat Resmi dan Harapan Kembali ke ‘Khitah’
Sebagai bentuk profesionalisme, Adib menyatakan akan segera melayangkan surat pengunduran diri secara tertulis yang ditujukan kepada Ketua Umum dan Dewan Penasehat MPB. Ia berharap pengunduran dirinya menjadi sinyal bagi anggota lainnya untuk melakukan evaluasi total.
“Saya tetap berharap MPB bisa kembali ke khitah perjuangannya. Benar-benar berpihak pada kepentingan rakyat tanpa harus ditunggangi kepentingan lain yang justru merugikan nama baik organisasi,” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Ketua MPB, Haryono, terkait mundurnya salah satu orang kepercayaannya tersebut. Peristiwa ini diprediksi akan mengubah konstelasi internal MPB dan gaya advokasi ormas tersebut di masa mendatang. (Ant)










