Blitar (sapablitar.com) – Dalam mewujudkan layanan transportasi kereta api yang selamat, aman, dan nyaman bagi seluruh pengguna jasa, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 7 Madiun menunjukkan komitmennya dengan memastikan seluruh personel operasional terbebas dari penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, KAI Daop 7 Madiun bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Nganjuk menggelar kegiatan Sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Kegiatan ini dirangkai dengan pemeriksaan urine secara acak dan mendadak terhadap sejumlah petugas operasional KAI.
Manajer Humas KAI Daop 7 Madiun, Rokhmad Makin Zainul, mengungkapkan bahwa peserta tes terdiri dari Masinis, Asisten Masinis, Teknisi, Kondektur, Petugas Jaga Lintasan (PJL), Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska), hingga Pramugari Kereta, petugas loket, dan unit pelayanan pelanggan.
“Pemeriksaan ini dilakukan tanpa pemberitahuan sebelumnya, guna memastikan kejujuran dan objektivitas hasilnya. Tes dilakukan secara acak terhadap petugas yang mengikuti sosialisasi,” kata Zainul, Jumat (20/6/2025).
Tes urine tersebut menggunakan tujuh parameter untuk mendeteksi zat terlarang seperti Amphetamine (AMP), Morphine/Opiate (MOP), Mariyuana (THC), Cocaine (COC), Methamphetamine (MET), Benzodiazepine (BZD), dan Carisoprodol (SOMA). Hasil dari seluruh pemeriksaan menunjukkan bahwa tidak ditemukan indikasi penggunaan zat terlarang.
Zainul menambahkan bahwa kegiatan ini adalah wujud nyata keseriusan KAI dalam menjamin kualitas pelayanan, dengan memastikan seluruh petugas dalam kondisi prima dan bebas dari pengaruh narkoba.
“Kegiatan ini bukan hanya simbolis, tetapi bentuk nyata dari tekad KAI menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan bersih dari narkoba. Ini juga bagian dari upaya pencegahan risiko gangguan layanan akibat pengaruh zat adiktif,” tegas Zainul.
Meski hasilnya seluruhnya negatif, KAI Daop 7 Madiun tetap mengingatkan seluruh pegawai untuk terus menjaga integritas dan menjauhi narkoba. Pihaknya juga mengimbau agar seluruh insan perusahaan tidak lengah dan terus menjalankan tugas dengan tanggung jawab.
“Penyalahgunaan narkotika bukan hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga mencoreng nama baik keluarga dan perusahaan. Karena itu, kami mengajak seluruh pegawai untuk bersama-sama membangun lingkungan kerja yang profesional dan sehat,” pungkasnya. (adt/min)